BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangSelama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi pusat perhatian adalah masa remaja. Para orang tua, pendidik dan para tenaga profesional lainnya mencoba untuk menerangkan dan melakukan pendekatan yang efektif untuk menangani para remaja ini. Lalu ada apakah di masa remaja ini? Seberapa besarkah pentingnya untuk menangani masa remaja dan seberapa besar pengaruhnya untuk kehidupan dimasa depan individu tersebut?Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anakanak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap.Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti: mencuri, free sex, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.1. Apa yang dimaksud dengan remaja ?2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial?3. Bagaimana perkembangan interaksi sosial remaja?4. Bagaimana karakteristik perkembangan sosial remaja?5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?6. Pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku ?
C. TujuanSejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja .2. Untuk mengetahui a pa yang dimaksud dengan perkembangan sosial?3. Untuk mengetahui perkembangan interaksi sosial remaja?4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial remaja?5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?6. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku?
BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian RemajaRemaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence memiliki arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun untuk wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.B. Perkembangan SosialHubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi sangat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja membutuhkan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa : Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan.Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks.C. Perkembangan Interaksi Sosial RemajaThibalet dan Kelley (1979) yang merupakan pakar dalam teori interaksi, mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling memengaruhi satu sama lain ketika orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam setiap kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.Pendidikan, ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah upaya penumbuhkembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antar-pribadi) yang bertahan dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga. Sedangkam dalam menanggapi pelajaran di kelas misalnya, siswa tergantung pada persepsinya terhadap guru pengajar dan teman-teman sekelasnya, positif atau negatifnya terhadap guru pengajar dan teman-teman itu sangat memengaruhi kualitas hubungan sosial para siswa dengan lingkungan sosial kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya.Pola Interaksi Remaja-Orang tuaSesuai dengan tingkat perkembangannya, interaksi remaja dengan orang tua memiliki kekhasan tersendiri. Jersild, Brook, dan Brook (1998) mengatakan bahwa interaksi antara remaja dengan orang tua digambarkan sebagai drama tiga tindakan ( three-act-drama ).Drama tindaka pertama ( The first act drama ), interaksi remaja dengan orang tua bertahan sebagaimana yang terjadi pada interaksi antara masa anak-anak dengan orang tua. Mereka memiliki ketergantungan kepada orang tua dan masih sangat dipengaruhi oleh orang tua.Drama tindakan kedua disebut dengan istilah-istilah perjuangan untuk emansipasi (Jersild, Brook, dan Brook, 1998). Pada masa ini, remaja memiliki perjuangan yang kuat untuk membebaskan dirinya dari ketergantungan dengan orang tuanya sebagaimana pada masa anak-anak untuk mencapai status dewasa.Drama tindakan ketiga, remaja berusaha menempatkan dirinya berteman dengan orang dewasa dan berinteraksi secara lancer dengan mereka.
D. Karakteristik Perkembangan Sosial RemajaAda sejumlah karakteristik menonjol dari perkembangan sosial remaja, yaitu sebagai berikut:1. Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa remaja hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan. Kesadaran akan kesunyian menyebabkan remaja berusaha mencari kompensasi dengan mencari hubungan dengan orang lain atau berusaha mencari pergaulan.2. Adanya upaya memilih nilai-nilai sosialAda 2 kemungkinan yang ditempuh oleh remaja ketika berhadapan dengan nilai-nilai sosial tertentu, yaitu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai tersebut atau tetap pada pendirian dengan segala akibatnya. Ini berarti bahwa reaksi terhadap kondisi tertentu akan bertahan menurut norma-norma tertentu pula.3. Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenisRemaja sangat sadar akan dirinya tentang bagaimana pandangan lawan jenis mengenai dirinya. Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan sesame remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.4. Mulai cenderung memilih karakter tertentuMulai tampak kecenderungan untuk memilih karier tertentu meskipun dalam pemilihan karier tersebut masih mengalami kesulitanE. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan SosialPerkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.a. KeluargaKeluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga terjadi norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak.Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
b. Kematangan anakBersosialisasi membutuhkan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Selain itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik dibutuhkan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.c. Status Sosial EkonomiKehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. "Ia anak siapa". Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa "menjaga" status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud "menjaga status sosial keluarganya" itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi "terisolasi" dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.d. PendidikanPendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses operasi ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.e. Kapasitas Mental, Emosi, dan IntegensiKemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik.Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.F. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah LakuPikiran remaja sering dipengaruhi oleh hide-ide dari teori - teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.Pengaruh egosentris sering terlihat pada pemikiran remaja, yaitu:a) Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri tanpa memikirkan akibat jauh dan kesulitan-kesuliatn praktis.b) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat orang lain. Pencerminan sifat egois dapat menyebabkan dalam menghadapi pendapat oaring lain, maka sifat ego semakin kecil sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang semakin baik dan matang.
BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Remaja berarti tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.2. Perkembangan so s IAL adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kenutuhan hidup manusia.3. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, interaksi remaja dengan orang tua memiliki kekhasan tersendiri.4. Karakteristik perkembangan sosial remaja yaitu:· Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.· Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial· Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis· Mulai cenderung memilih karakter tertentu5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu:· Kematangan anak· Keluarga· Status Sosial Ekonomi· Pendidikan· Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi6. Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori - teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.B. SaranButuh adanya kerja sama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang sosial dapat dilalui secara terarah, mengingat masa remaja merupakan masa yang paling menentukan untuk kebarhasilan remaja dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja . Jakarta: Bumi Aksara.
Anonim 1 . 2012. http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/perkembangan-hubungan.html . Diakses tanggal 19 April 2012.
Anonim 2 . 2012. http://soranegino18.multiply.com/journal/item/19?&show_interstitial=1&u =% 2Fjournal% 2Fitem . Diakses tanggal 19 Aprl 2012.
Syah, Muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Categories Kuliah , Tugas
sumber.sumber.
A. Latar BelakangSelama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi pusat perhatian adalah masa remaja. Para orang tua, pendidik dan para tenaga profesional lainnya mencoba untuk menerangkan dan melakukan pendekatan yang efektif untuk menangani para remaja ini. Lalu ada apakah di masa remaja ini? Seberapa besarkah pentingnya untuk menangani masa remaja dan seberapa besar pengaruhnya untuk kehidupan dimasa depan individu tersebut?Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anakanak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap.Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti: mencuri, free sex, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.1. Apa yang dimaksud dengan remaja ?2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial?3. Bagaimana perkembangan interaksi sosial remaja?4. Bagaimana karakteristik perkembangan sosial remaja?5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?6. Pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku ?
C. TujuanSejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja .2. Untuk mengetahui a pa yang dimaksud dengan perkembangan sosial?3. Untuk mengetahui perkembangan interaksi sosial remaja?4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial remaja?5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial?6. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku?
BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian RemajaRemaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence memiliki arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun untuk wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.B. Perkembangan SosialHubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi sangat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja membutuhkan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa : Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan.Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks.C. Perkembangan Interaksi Sosial RemajaThibalet dan Kelley (1979) yang merupakan pakar dalam teori interaksi, mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling memengaruhi satu sama lain ketika orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam setiap kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.Pendidikan, ditinjau dari sudut psikososial (kejiwaan kemasyarakatan) adalah upaya penumbuhkembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal (hubungan antar-pribadi) yang bertahan dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi, dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga. Sedangkam dalam menanggapi pelajaran di kelas misalnya, siswa tergantung pada persepsinya terhadap guru pengajar dan teman-teman sekelasnya, positif atau negatifnya terhadap guru pengajar dan teman-teman itu sangat memengaruhi kualitas hubungan sosial para siswa dengan lingkungan sosial kelasnya dan bahkan mungkin dengan lingkungan sekolahnya.Pola Interaksi Remaja-Orang tuaSesuai dengan tingkat perkembangannya, interaksi remaja dengan orang tua memiliki kekhasan tersendiri. Jersild, Brook, dan Brook (1998) mengatakan bahwa interaksi antara remaja dengan orang tua digambarkan sebagai drama tiga tindakan ( three-act-drama ).Drama tindaka pertama ( The first act drama ), interaksi remaja dengan orang tua bertahan sebagaimana yang terjadi pada interaksi antara masa anak-anak dengan orang tua. Mereka memiliki ketergantungan kepada orang tua dan masih sangat dipengaruhi oleh orang tua.Drama tindakan kedua disebut dengan istilah-istilah perjuangan untuk emansipasi (Jersild, Brook, dan Brook, 1998). Pada masa ini, remaja memiliki perjuangan yang kuat untuk membebaskan dirinya dari ketergantungan dengan orang tuanya sebagaimana pada masa anak-anak untuk mencapai status dewasa.Drama tindakan ketiga, remaja berusaha menempatkan dirinya berteman dengan orang dewasa dan berinteraksi secara lancer dengan mereka.
D. Karakteristik Perkembangan Sosial RemajaAda sejumlah karakteristik menonjol dari perkembangan sosial remaja, yaitu sebagai berikut:1. Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa remaja hubungan sosial semakin tampak jelas dan sangat dominan. Kesadaran akan kesunyian menyebabkan remaja berusaha mencari kompensasi dengan mencari hubungan dengan orang lain atau berusaha mencari pergaulan.2. Adanya upaya memilih nilai-nilai sosialAda 2 kemungkinan yang ditempuh oleh remaja ketika berhadapan dengan nilai-nilai sosial tertentu, yaitu menyesuaikan diri dengan nilai-nilai tersebut atau tetap pada pendirian dengan segala akibatnya. Ini berarti bahwa reaksi terhadap kondisi tertentu akan bertahan menurut norma-norma tertentu pula.3. Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenisRemaja sangat sadar akan dirinya tentang bagaimana pandangan lawan jenis mengenai dirinya. Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan sesame remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.4. Mulai cenderung memilih karakter tertentuMulai tampak kecenderungan untuk memilih karier tertentu meskipun dalam pemilihan karier tersebut masih mengalami kesulitanE. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan SosialPerkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.a. KeluargaKeluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga terjadi norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak.Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
b. Kematangan anakBersosialisasi membutuhkan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Selain itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik dibutuhkan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.c. Status Sosial EkonomiKehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. "Ia anak siapa". Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa "menjaga" status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud "menjaga status sosial keluarganya" itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi "terisolasi" dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.d. PendidikanPendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses operasi ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.e. Kapasitas Mental, Emosi, dan IntegensiKemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik.Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.F. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah LakuPikiran remaja sering dipengaruhi oleh hide-ide dari teori - teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.Pengaruh egosentris sering terlihat pada pemikiran remaja, yaitu:a) Cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri tanpa memikirkan akibat jauh dan kesulitan-kesuliatn praktis.b) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat orang lain. Pencerminan sifat egois dapat menyebabkan dalam menghadapi pendapat oaring lain, maka sifat ego semakin kecil sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang semakin baik dan matang.
BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Remaja berarti tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.2. Perkembangan so s IAL adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kenutuhan hidup manusia.3. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, interaksi remaja dengan orang tua memiliki kekhasan tersendiri.4. Karakteristik perkembangan sosial remaja yaitu:· Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.· Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial· Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis· Mulai cenderung memilih karakter tertentu5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu:· Kematangan anak· Keluarga· Status Sosial Ekonomi· Pendidikan· Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi6. Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori - teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain.B. SaranButuh adanya kerja sama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang sosial dapat dilalui secara terarah, mengingat masa remaja merupakan masa yang paling menentukan untuk kebarhasilan remaja dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja . Jakarta: Bumi Aksara.
Anonim 1 . 2012. http://prince-mienu.blogspot.com/2010/01/perkembangan-hubungan.html . Diakses tanggal 19 April 2012.
Anonim 2 . 2012. http://soranegino18.multiply.com/journal/item/19?&show_interstitial=1&u =% 2Fjournal% 2Fitem . Diakses tanggal 19 Aprl 2012.
Syah, Muhibbin.2010. Psikologi Pendidikan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Categories Kuliah , Tugas
sumber.sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar