Kamis, 25 Oktober 2012

Virologi


Virologi adalah studi tentang virus dan virus-seperti agen: struktur mereka, klasifikasi dan evolusi, cara-cara mereka untuk menginfeksi dan memanfaatkan sel virus reproduksi, penyakit yang menimbulkan, teknik untuk mengisolasi dan budaya mereka, dan penggunaannya dalam penelitian dan terapi.
Virologi sering dianggap bagian mikrobiologi atau patologi.
Cabang utama dari virologi adalah klasifikasi virus. Virus dapat diklasifikasikan menurut sel inang mereka infect: virus binatang, tanaman virus, virus jamur dan bakteriofag (virus menginfeksi bakteri, yang meliputi virus yang paling kompleks).
Klasifikasi lain menggunakan bentuk geometris mereka capsid (sering sebuah helix atau icosahedron) atau virus struktur (misalnya adanya atau tidak adanya amplop lipid). Virus dalam ukuran berkisar dari sekitar 30 nm untuk sekitar 450 nm, yang berarti bahwa sebagian besar dari mereka tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.
Bentuk dan struktur virus telah dipelajari oleh mikroskop elektron, spektroskopi NMR dan kristalografi sinar-X.
Sistem klasifikasi paling bermanfaat dan paling banyak digunakan membedakan virus menurut jenis asam nukleat yang mereka gunakan sebagai bahan genetika dan metode replikasi virus yang mereka mempekerjakan untuk membujuk sel ke dalam memproduksi lebih banyak virus:
  • Virus DNA (dibagi menjadi ganda-terdampar DNA virus dan virus DNA tunggal umum jauh lebih sedikit),
  • Virus RNA (dibagi menjadi virus RNA tunggal arti positif, negatif-sense tunggal RNA virus dan virus RNA ganda-terdampar umum jauh lebih sedikit),
  • membalikkan transcribing virus (double-terdampar transkrip terbalik virus DNA dan tunggal transkrip terbalik virus RNA termasuk retrovirus).
Selain virologists juga mempelajari '' subviral partikel, '' menular entitas yang lebih kecil daripada virus: viroid (telanjang melingkar RNA molekul menginfeksi tanaman), satelit (asam nukleat molekul dengan atau tanpa capsid yang memerlukan virus penolong untuk infeksi dan reproduksi), dan prion (protein yang dapat ada di konformasi patologis yang menginduksi molekul prion lainnya untuk mengasumsikan konformasi yang sama).
Laporan terbaru oleh Komite Internasional taksonomi virus (2005) daftar 5450 virus, diselenggarakan di lebih dari 2.000 spesies, 287 genera, 73 keluarga dan 3 perintah.
Takson di virologi tidak selalu monofiletik. Pada kenyataannya, hubungan evolusi dari berbagai kelompok virus tetap tidak jelas, dan tiga hipotesis mengenai asal-usul mereka ada:
  1. Virus ini muncul dari materi non-hidup, secara terpisah dari dan secara paralel untuk bentuk-bentuk kehidupan lain, mungkin dalam bentuk self-reproducing RNA ribozymes mirip dengan viroid.
  2. Virus yang muncul dari sebelumnya, lebih kompeten selular bentuk kehidupan yang menjadi parasit untuk sel inang dan kemudian kehilangan banyak fungsi mereka; contoh seperti prokariota parasit kecil adalah mikoplasma dan Nanoarchaea.
  3. Virus muncul sebagai bagian dari genom sel, kemungkinan transposon plasmid, yang memperoleh kemampuan untuk "break gratis" dari host sel dan menginfeksi sel lainnya.
Hal ini tentu mungkin bahwa berbagai alternatif yang berlaku untuk kelompok-kelompok virus yang berbeda.
Minat khusus di sini adalah mimivirus, virus raksasa yang menginfeksi rhizaria dan membawa banyak mesin molekuler yang secara tradisional terkait dengan bakteri. Adalah versi sederhana dari prokariota parasit, atau apakah itu berasal sebagai virus sederhana yang diperoleh gen dari inangnya?
Evolusi virus, yang sering terjadi dalam konser dengan evolusi inang, belajar di bidang evolusi virus.
Sementara virus mereproduksi dan berkembang, mereka tidak terlibat dalam metabolisme dan tergantung pada sel inang untuk reproduksi. Pertanyaan yang sering diperdebatkan apakah mereka hidup atau tidak adalah beberapa definisi yang tidak mempengaruhi realitas biologis virus.

Bacaan lebih lanjut

sumber.

Bakteriologi


Pengertian Bakteriologi
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri, struktur anatomi sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada lingkungan hidupnya. Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai
biologi bakteri. Bakteri memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan manusia dan demikian pula bakteriologi. Pengetahuan dalam cabang ilmu ini bermanfaat dalam pengobatan, higiene, ilmu pangan dan gizi, pertanian, dan industri (terutama industri fermentasi).
Struktur Bakteri
Dindingsel
Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu susunan yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam N – asetil muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel. Bakteri yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dariantitoksin yang dihasilkan sel inang.
Membran sel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
Sitoplasma
Merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
Flagella (CambukBesar)
Berfungsi utk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel.
Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
Mesosom
Terbentuk dari membran sel yg tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sbg tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
Ciri-ciri bakteri
  • Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm). (mikrometer = 1/1000000 meter).
  • Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm
  • Sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm.
  • Ukuran bakteri adalah mikroskopis, artinya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Bentuk-bentuk bakteri
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :
1. Bentuk batang (basil)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan mjd :
  • Monobasil,yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan Lactobacillus.
  • Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua
  • Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
2. Bentuk bulat (kokus)
Bakteri bentuk bulat (bola) atau kokus dpt dibedakan mjd:
  • Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
  • Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru).
  • Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).
  • Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.
3.  Bentuk spiral
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
  • Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya Spirillum.
  • Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna misalnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
  • Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.
Pergerakan bakteri
Bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel.
Flagel merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung kepada spesiesnya.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
Monotrik:
yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
Lopotrik :yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
Amfitrik :yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
Peritrik :
yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Plasma Darah


Cairan Darah (Plasma Darah)
Terdiri dari: 
air (90 - 92)% 
zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)
Protein plasma terdiri dari: 
a. Albumin 
Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah 
b. Globulin 
Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah) 
c. Fibrinogen 
Berfungsi untuk membekukan darah
Serum darah: 
Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari: 
a. Aglutinin 
Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen) 
b. Presipitin 
Berfungsi untuk mengendapkan antigen 
c. Antitoksi 
Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen 
d. Opsonin 
Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit
Golongan darah
Golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. Landsteiner dan Donath. 
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu: 
1. Golongan darah A 
dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b 
2. Golongan darah B 
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a 
3. Golongan darah AB 
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terdapat aglutinin 
4. Golongan darah O 
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
Mekanisme Transfusi Darah 
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai berikut: 
1. Transfusi = proses pindah tuang darah 
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan 
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain 
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah O 
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB 
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen 
7. antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / aglutinin 
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin 
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan aglutinin resipien
berdasarkan bagan tersebut jelas terlihat bahwa golongan darah O bersifat sebagai donor universal dan golongan darah AB bersifat sebagai resipien universal. 
Pada pelaksanaan transfusi darah yang penting diperhatikan adalah pada donor, harus diperhatikan jenis aglutinogennya, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutininnya.
Pada tahun 1940, Lansteiner menemukan jenis penggolongan darah yang lain yaitu sistem rhesus. berdasarkan penyelidikannya membedakan golongan darah A menjadi 2 macam yaitu: 
1. Golongan darah A yang berfaktor rhesus Positif (Rh +) 
2. Golongan darah A yang tidak berfaktor rhesus (rhesus -). 
Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan rhesus +, sedangkan sebagian besar ras kulit putih ber rhesus - ..
Fungsi penggolongan darah: 
1. Penting untuk proses transfusi darah 
2. Penting untuk penelitian golongan darah
Peredaran darah 
Cairan tubuh diedarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe. 
Alat-alat peredaran darah terdiri dari: 
a. jantung (heart / cor) 
b. Pembuluh darah (pembuluh darah vena / pembuluh darah balik dan pembuluh darah arteri / pembuluh darah nadi. 
c. kapiler-kapiler / pembuluh darah halus: (arteriole dan venule)
JANTUNG
1. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu: 
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung 
miokardium, Merupakan otot jantung 
Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruang jantung
2. Ruang jantung: 
Jantung memiliki 4 ruang jantung yaitu: 
a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan 
b. 2 kamar (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan 
Dinding kamar (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium). 
Dinding kamar kiri lebih tebal dibandingkan dinding kamar kana
3. Klep jantung 
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantunh seperti: 
1. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel kanan
2. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri 
jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep) 
jantung mendapat makanan dan O2 dari jantung judul (arteri coronaria) 
penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri koronaria 
Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.
3. syaraf jantung 
nodus SA (nodus bang menjadi serabut purkinje 
sinus arterio) disebut juga nodus keith - Flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena Cava superior dan vena Cava inferior. 
Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke-10) 
nodus AV (nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) 
Berkas His, terdapat pada sekat antar ruang yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje 
mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah: 
stimulus -> nodus S. A -> Berkas His -> Serabut purkinje -> Kontraksi kamar (ventrikel)
5. Tekanan / denyut jantung 
Terkait dengan menguncup dan mengembangkannya jantung, dikenal 2 macam tekanan darah yaitu: 
a. Sistole 
Peristiwa menguncupnya kamar dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg 
b. Diastole arah 
Peristiwa mengembangkannya kamar jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg 
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer


PEMBULUH DARAH

Macam-macam pembuluh darah: 
1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. 
Terdiri dari: 
a. Arteri pulmonalis 
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru 
b. Aorta 
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh 
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung. 
a. Vena pulmonalis 
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung 
b. Vena Cava inferior 
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
Vena Cava superior 
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
3. Pembuluh darah kapiler 
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. 
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan. 
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses perubahan menjadi lebih efisien. 
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif. 
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif 
a. Venule 
Pembuluh darah kapiler dari vena 
b. Arteriole 
Pembuluh darah kapiler dari arteri
Peredarah darah tertutup 
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda 
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:
1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru) 
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru. 
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung -> Arteri pulmonalis -> paru-paru -> vena pulmonalis -> atrium kiri jantung
2. Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik) 
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kiri -> aorta -> arteri superior dan inferior -> sel / jaringan tubuh -> vena Cava inferior dan superior -> atrium kanan jantung
3. Sistem peredaran portal 
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien

Pengertian, fungsi & komponen Plasma Darah

Pengertian Plasma Darah (Cairan Darah)

Saat darah didiamkan akan terbentuk dua lapisan, plasma darah dan sel sel darah. Di artikel sebelumnya telah dibahas mengenai lapisan bawah yang terdiri atas sel-sel darah. Kini akan dibahas mengenai lapisan atas yang berupa plasma darah ( cairan darah ). Plasma darah ini mengandung berbagai macam zat organik, anorganik, dan air.

Komponen Penyusun Plasma Darah


Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain sebagai berikut.
1) Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya monosakarida, asam lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, dan garam-garam mineral.
2) Enzim, hormon, dan antibodi, sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel.
3) Protein yang terlarut dalam darah, molekul-molekul ini berukuran cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Contoh:
a) Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah.
b) Globulin, berperan dalam pembentukan g-globulin, merupakan komponen pembentuk zat antibodi.
c) Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah.

4) Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme.
5) O2, CO2, dan N2 sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma.

Fungsi Plasma Darah

Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen.

Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Aglutinin : menggumpalkan antigen.
2) Presipitin : mengendapkan antigen.
3) Antitoksin : menetralkan racun.
4) Lisin : menguraikan antigen.
Antigen yang terdapat dalam sel darah dikenal dengan nama aglutinogen, sedangkan antibodi terdapat di dalam plasma darah dinamakan aglutinin. Aglutinogen membuat sel-sel darah peka terhadap aglutinasi (penggumpalan). Adanya aglutinogen dan aglutinin di dalam darah ini pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner (1868–1943) dan Donath.

Di dalam darah terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu darah golongan A, B, AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO.

Lebih lanjut tentang penggolongan darah sebagai berikut :

Penggolongan Darah
Penggolongan Darah Berdasarkan Aglutinogen ( Sistem ABO )

Di dalam darah terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu darah golongan A, B, AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO.

Bagaimana cara menentukan golongan darah berdasarkan ada tidaknya aglutinin dan aglutinogen? Perhatikan dengan saksama uraian berikut:


• Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan serum darahnya dapat membuat aglutinin b, maka rumus darah orang tersebut adalah (A, b) dan mempunyai golongan darah A.
• Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen B dan serum darahnya dapat membuat aglutinin a, maka rumus darah orang tersebut adalah (B, a) dan mempunyai golongan darah B.
• Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi serum darahnya tidak dapat membuat aglutinin, maka rumus darah orang tersebut adalah (A, B) dan mempunyai golongan darah AB.
• Bila di dalam sel darah seseorang tidak mengandung aglutinogen dan serum darahnya dapat membuat aglutinin a dan b, maka rumus darah orang tersebut adalah (–, ab) dan mempunyai golongan darah O.


Mengetahui jenis golongan darah menjadi suatu hal yang penting terutama saat akan melakukan transfusi darah. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam tranfusi darah pada pendonor darah adalah jenis aglutinogen dalam eritrosit, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutinin dalam plasma darah.

Orang yang mendapat darah disebut resipien dan orang yang memberi darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien berupa senyawa protein. Apabila senyawa ini tidak sesuai, maka senyawa tersebut akan bersifat sebagai antigen. Sel darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Tiap-tiap orang memiliki golongan darah tertentu, ini berarti bahwa sel darah seseorang mengandung zat aglutinogen tertentu dan plasma darahnya dapat membuat aglutinin tertentu pula.

Penggolongan Darah Berdasarkan Rhesus Positif & Negatif

Selain sistem darah ABO, Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 juga mengelompokkan darah dengan sistem Rhesus, yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh–).

Berdasarkan sistem ini, jika darah seseorang diberi serum anti Rh terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika tidak terjadi penggumpalan , orang tersebut bergolongan rhesus negatif (Rh–).

Jadi, dalam melakukan transfusi darah jika hanya memperhatikan golongan A, B, O saja tidak cukup, tetapi juga harus memperhatikan golongan rhesusnya. Walaupun golongan darah sama-sama A, tetapi jika rhesusnya berbeda maka akan terjadi penggumpalan. Namun Anda tidak perlu cemas, di Indonesia mayoritas penduduknya mempunyai golongan rhesus positif (Rh+), dan sangat jarang ditemukan orang bergolongan rhesus negatif (Rh–).

Ketidakcocokan golongan Rh antara suami dan istri dapat mengakibatkan kematian pada bayi yang dikandungnya. Apa yang akan terjadi jika pasangan suami istri memiliki golongan darah Rh berbeda? Jika anak yang dikandung bergolongan darah Rh+ maka akan terbentuk antigen Rh dalam darah bayi yang mengakibatkan penggumpalan. Kelahiran bayi pertama selamat, tetapi bayi selanjutnya akan menderita eritroblastosis fetalis atau disebut sakit kuning. Bayi yang menderita penyakit kuning menurut Philip Lavine dapat diberi pertolongan dengan mengganti darah bayi seluruhnya.


sumber.

plasma darah

1. Fitria Iman S. (083654213)
2. Nurfadzilah P.A. (083654214)
3. Yuhana N.K. (083654215)
4. Heru (083654216)
5. Agil J. (083654217)


Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.

Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55% dari volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.

Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.

Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :
1. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
3. Enzim
4. Antibodi
5. Hormon
6. Urea
7. Asam urat
8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dan sebagainya.

Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.

Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.

Protein plasma juga mempunyai peran yang penting dalam pengaturan distribusi air antara plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati dinding kapiler. Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. Peran yang terbesar dilakukan albumin (±80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk ikatan protein obat. 

Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan pengaturan osmosis yang berfungsi dengan baik. Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96% elektrolit anorganik. Perbandingan ion yang satu terhadap ion yang lain dan pH plasma juga dijaga hampir tetap oleh proses pengaturan khusus. Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi adalah natrium sedangkan anion plasma yang secara kuantitatif paling berarti adalah klorida.

sumber.

Metabolisme Tubuh


Proses Metabolisme tubuh
Pertama-tama, tubuh merubah kalori menjadi energi untuk memenuhi kebutuhan setiap sel (Nutrion Sel/NS). Kalori digunakan sebagai bahan bakar untuk setiap fungsi tubuh. Kita memperbaharui persediaan energi sel kita tiap hari melalui makanan. Secara umum proses metabolisme merubah makanan menjadi energi hanya sekitar 85% efisien, tubuh masih harus menangani kelebihan kalori yang tersisa 15% inefisiensi. Untuk membuang kalori yang berlebihan ini. Tubuh dapat menyimpan kalori ekstra dalam sel lemak putih sebagai lemak tubuh, atau membakar kalori dalam sel lemak "baik" ( Brown Adipose Tissue / B.A.T ).
Dalam kondisi seperti ini, bila pola makan tidak berubah misal tetap berpola makanan yang penuh kalori bahkan yang berkolesterol tinggi maka proses kegemukan akan dimulai. Gaya hidup masa kini yang selalu dengan ritme tergesa-gesa akan memungkinkan kegemukan, karena kita tidak pernah sempat menghitung kalori dari setiap makanan yang sudah tersaji, maka diet dengan menghitung kalori setiap menu makan sangat tidak praktis dan sulit dilaksanakan.
Pada tahun 1980 an telah ditemukan peranan B.A.T dalam mengurangi lemak tubuh. Kini, kita mengetahui bahwa termogenesis atau pembakaran kalori berlebihan dalam B.A.T yang unik merupakan kunci untuk mencegah dan menghilangkan lemak tubuh. Bila B.A.T aktif, boleh dikatakan semua kelebihan kalori makanan dapat dibuang. Ternyata untuk meningkatkan aktifitas B.A.T dapat melalui konsumsi beberapa jenis Herbal. Selain itu serat juga beperan penting untuk mencegah lemak terserap di dinding usus dan memberikan rasa kenyang.
Untuk pengaturan kalori makanan, sekarang sudah tersedia cara yang praktis yaitu berupa produk pengganti makanan yang bisa disajikan secara instant. Yang kedua konsumsi herbal yang meningkatkan aktifitas B.A.T serta serat ditambah dengan Vitamin,Mineral. Inipun sekarang sudah tersedia dalam bentuk tablet yang praktis.
Kebiasaan Makan Yang Salah
Suatu pendapat yang ada di masyarakat tentang makan adalah supaya kenyang. Sehingga yang terjadi komposisi makanan lebih banyak pada karbohidrat. Karbohidrat bila dicerna hanya menghasilkan energi sehingga kebutuhan Vitamin, Mineral, Nutrition Sel dan Serat tidak bisa cukup terpenuhi, maka yang terjadi adalah ketidak seimbangan. Apabila aktifitas tubuh berkurang, maka yang terjadi kegemukan. Pada tubuh yang gemuk akan terjadi suatu kondisi yang tidak bersemangat untuk melakukan aktifitas tubuh misal olah raga, ditambah dengan kebiasaan makan untuk kenyang maka mulailah lingkaran setan dari proses menuju gemuk. Untuk berolahraga rasanya sudah malas, badan terasa mudah lelah, secara psikologis obatnya hanyalah makan dan makan. Apalagi dengan kebiasaan nonton TV dengan ngemil.
Dalam kondisi ini satu-satunya jalan adalah mengurangi karbohidrat dalam komposisi makanan kegiatan ini biasa kita kenal dengan istilah "diet". Dalam proses diet ada pengertian yang salah, yaitu diet identik dengan tidak makan, mengurangi porsi makan, minum obat-obat pencegah rasa lapar . Hal ini sangat berbahaya. Bila kita diet dengan tidak makan, pengurangan porsi makan, obat-obatan, berolahraga yang berlebihan akan mengurangi penyediaan Vitamin, Mineral, Serat dan Nutrition Sel.Pola MakanSedangkan maksud diet hanyalah mengurangi penyediaan karbohidrat dalam makanan agar tubuh bisa mengubah lagi lemak menjadi energi. Sehingga kesimpulannya diet yang sehat adalah tetap makan teratur dengan mengurangi karbohidrat (biasanya disebut juga membatasi kalori dari suatu makanan) dan tetap menjaga kebutuhan Vitamin, Mineral, Serat dan Nutrition Sel.
Jawabannya....
Diet yang sehat dan seimbang! Diet yang dilakukan adalah mengganti makan pagi dan makan malam dengan suatu produk makanan pengganti yang mempunyai komposisi Vitamin, Mineral, Serat dan Nutrition Sel yang cukup dengan unsur karbohidrat yang sangat kecil. Sedangkan untuk makan siang tetap di lakukan seperti biasa ditambah dengan konsumsi beberapa herbal dalam bentuk tablet. Diet ini dilakukan sampai berat badan mencapai ke berat ideal. Bila sudah mencapai berat ideal, pola makan dirubah dengan satu kali produk makanan pengganti, dan dua kali makan biasa dalam satu hari.

Enzim Terlengkap


Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen, seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti AT P (Adenosin Tri Phosfat).
Sifat-sifat Enzim
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.
Cara Kerja Enzim
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.