DENPASAR, 25 Juni 2012 (Bali Post):
“Petinget Rahina Tumpek Landep” rutin setiap tahun digelar Pemerintah Kota Denpasar. Kegiatan sekarang ini yang keempat kalinya, untuk memaksimalkan sosialisasi tentang maksud dan tujuannya dilaksanakan Petinget Rahina Tumpek Landep, panitia akan menggelar hiburan selama pelaksanaan kegiatan. Pada hari pertama (pembukaan), Rabu 27 Juni 2012 sore hari, masyarakat akan dihibur bebanyolan Bondres Sanggar Sumping Waluh Denpasar (asuhan De Apel Cs.).
Kemudian pada malam harinya dilanjutkan dengan kocakan hiburan rakyat yang terpopuler, yakni Wayang Cenk Blonk. Hiburan ini akan mensosialisaikan Tumpek Landep, terutama mengenai keris. Sedangkan acara penutupan kegiatan digelar Bondres Sanggar Dwi Mekar Singaraja (Susi Cs).
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Drs. I Wayan Gatra, M.Si., di sela-sela Technical Meeting yang didampingi Kabid Bina Industri, I Nyoman Sudarsana, S.Sos., M.Si. dan Kasi Pembinaan Sarana Industri, I.B Yoga Endharta, baru-baru ini di kantornya.
Menurut Gatra, pentingnya kegiatan ini untuk masyarakat Denpasar agar mampu memaknai Tumpek Landep. Bukan sekadar memperingati sepatah logam, melainkan simbol ketajaman logam tersebut sebenarnya ketajaman adnyana (pikiran).
Sementara tujuan dan maksud Petinget Rahina Tumpek Landep yang digelar guna meningkatkan pemahaman tentang makna dan peranan Hari Tumpek Landep sebagai motor penggerak teknologi di Bali. Tercipta dari ketajaman adnyana (pikiran). Untuk mengetahui secara holistik aspek sejarah, keragaman keris taksu dan nilai spiritual. Karakter dan keluhuran keris sebagai representasi peradaban bangsa.
Selain untuk pendalaman tentang keragaman nilai multikultural dan nilai nilai universal, filosofi dan aspek spiritual, mengingat keris sebagai representasi spiritual dalam peradaban bangsa. Memberikan manfaat dan kontribusi tentang pengembangan keris pusaka budaya Bali dan triple dimensi, yakni nilai budaya, nilai teknologi dan nilai ekonomi dalam ranah lokal, nasional dan internasional. ”Terakhir, memotivasi para perajin khususnya perajin pande besi, perak dan emas serta logam lainnya di Kota Denpasar,” jelas Sudarsana.
Yoga menambahkan, kegiatan ini melibatkan 70 peserta, dengan membuatkan 45 stand. Bursa keris, pameran produk perajin pande logam, kerajinan binaan Dekranas Kota Denpasar dan stand kuliner khas Denpasar.
”Pameran keris yang diadakan dalam Gedung Museum Bali dan didukung SNKI (Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia) Pusat, pemerhati dan pencinta keris dari luar daerah seperti Jawa, Madura, Malang dan daerah lainnya. Juga kegiatan sarasehan akan digelar Kamis, 28 Juni 2012 di Aula Museum Bali dengan mengusung tema ”Penguatan Keris sebagai Representasi Pusaka dan Peradaban Bangsa,” terang Yoga.(ad4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar